Arus Pengungsi di Yahukimo Membanjir, 700 Orang Belum Bisa Dievakuasi
Minggu, 08-09-2019 - 10:27:22 WIB
|
Bantuan untuk pengungsi dibawa melalui helikopter dengan pengawalan ekstra dari Brimob
|
Tanah Merah,Riautempo.com – Teror dan serangan kepada warga penambang emas tradisional mengakibatkan jumlah pengungsi terus bertambah. Selain 555 warga yang telah diungsikan, masih ada ratusan orang belum dievakuasi.
Hingga kini, masih ada 700 penambang emas belum bisa dievakuasi dari Kabupaten Pegunungan Bintang. Di lokasi penambangan tradisional, Distrik Seredaya, Kabupaten Yahukimo, Papua, mereka diteror dan diserang kelompok tak dikenal, Ahad (1/9).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan, tim gabungan telah mengirimkan 10 longboat untuk melakukan evakuasi para korban ke daerah Kawe di Kabupaten Pegunungan Bintang secara bertahap.
“Masih proses evakuasi, jarak dari Kabupaten Boven Digoel menuju daerah Kawe yang masuk wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang dapat ditempuh selama 1 hari lebih perjalanan melalui jalur sungai,” kata Kamal saat dikonfirmasi, Sabtu (7/9).
Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Boven Digoel telah berangkat menuju tempat berkumpulnya ratusan penambang emas yang selamat dari penyerangan. Selain mengecek kondisi para penambang, mereka juga membawa bahan makanan.
”Bupati Boven Digoel, Kapolres Boven Digoel bersama Dandim 1711 bersama empat personel gabungan telah menuju Kawe menggunakan Helikopter milik TNI. Ada bahan makanan untuk para penambang,” kata Kamal.
Sebelumnya, Posko pengungsian mencatat 555 orang penambang telah ditampung di Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel, pascapenyerangan, Ahad (1/9). Dari 555 orang penambang yang ditampung Posko pengungsian, 493 pengungsi telah diserahkan kepada pihak keluarga atau Ketua Kerukunan Paguyuban.
Sebanyak 378 pengungsi telah diserahkan pada Kamis (5/9) lalu, sedangkan 115 pengungsi diserahkan pada Jumat (6/9). (Asi/Aza/INI Network)
Editor : Ardo
Komentar Anda :