Mahasiswa di Riau Jadi Korban Arisan Online
Kamis, 29-07-2021 - 16:53:52 WIB
|
Ilustrasi
|
Pekanbaru,Riautempo.com - Seorang mahasiswi Universitas Islam Riau (UIR) berinisial FK merasa menjadi korban penipuan arisan online yang diprakarsai oleh teman dekatnya sendiri berinisial IFN (22), mahasiswi fakultas psikologi perguruan tinggi swasta di Pekanbaru yang bertindak sebagai admin arisan daring tersebut.
FK menceritakan IFN awalnya mengajaknya untuk ikut arisan online dengan iuran setiap minggunya Rp50.000, dan akan mendapatkan uang arisan sebesar Rp1.000.000 tiap pekannya sesuai dengan nomor urut.
Namun, pada saat jatuh jadwal FK harus menang arisan, IFN tidak dapat dihubungi. Hal ini pun sontak membuat FK cemas dan mencari-cari keberadaan IFN untuk meminta kejelasan uang arisan yang belum juga diterimanya sampai berminggu-minggu.
"Saya tidak curiga ke sana (ditipu) karena saya juga selalu transfer ke rekening IFN untuk uang arisan. Waktu itu jadwal saya menang di nomor 16, dan kita ada 20 orang yang ikut arisan ini. Untuk uang adminnya Rp20 ribu. Tapi saya pasrah ajalah mau gimana, intinya saya kapok," jelas FK saat ditemui di kosnya beberapa waktu yang lalu
FK mengaku pada saat ikut arisan tidak memiliki kecurigaan apapun terhadap IFN karena merupakan teman dekatnya sendiri walaupun tidak satu kampus.
FK mengatakan orang-orang yang ikut arisan online ini tidak saling mengenal, melainkan hanya dipertemukan dalam satu grup WhatsApp. "Jadi mungkin sangat gampanglah untuk kabur atau tidak bertanggung jawab," tutur FK yang sudah dua bulan lebih ikut arisan itu.
Hingga saat ini keberadaan IFN tidak diketahui teman-teman kampusnya. FK yang selalu mencoba mendatangi kampus IFN dan menghubunginya namun hasilnya nihil dan bahkan nomor WhatsAppnya juga telah diblokir oleh IFN.
Kejadian ini tidak dilaporkan ke polisi oleh FK dan keempat korban lainnya, mengingat jumlah uang yang mereka terima hanya Rp1 juta. Namun sampai saat ini FK yang merupakan korban penipuan arisan online masih bertanya-tanya alasan IFN menghilang dan susah dihubungi.
Editor : Ardo
Komentar Anda :